8 METODE KONTRASEPSI
Kontrasepsi
hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun berbeda, tujuan
mereka satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa jenis
kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS).
1. Kondom
Kata kondom berasal dari kata Latin condus
yang berarti baki atau nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung
yang Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon.
Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil
meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria
merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.
2. Kondom wanita
Kondom
wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua cincin fleksibel
di ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan
pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel yang
besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina
(vulva) dan memberikan perlindungan tambahan.
Kondom wanita
sangat efektif bila digunakan dengan benar. Kondom wanita memiliki
keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau bocor, tidak
memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi (karena terbuat dari polyurethane,
bukan lateks). Kondom ini juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan
hubungan seksual (sampai 8 jam sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda
selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang merasakan kurang
nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya mahal. Kondom
wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria karena dapat
menyebabkan posisinya bergerak keluar.
3. Diafragma
Diafragma
adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi
leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma
memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan
diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci
dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda
harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam
sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita
mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena
terbuat dari lateks).
4. Pil KB
Pil KB atau kontrasepsi
oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami
dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut mengatur
siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan dua cara.
Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan sel telur).
Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat pergerakan sperma ke rahim.
Pil
KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB juga
memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan. Kekurangan
Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil setiap hari
sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun agar efektif),
dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis, penambahan
berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB tidak
boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti
diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.
5. Susuk (Implan)
Susuk
KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah kulit di
bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya
seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil
hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu
Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak,
susuk KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah
satu bulan. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah
keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala
dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan
sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi
tidak teratur.
6. Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah kehamilan. Setiap tiga
bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama periode tersebut,
menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik adalah
keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya perlu
memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda
tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak
bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap
aktif di dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.
7. AKDR (IUD)
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice)
atau dalam bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi
kecil yang ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR
tembaga yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti
batangnya dan AKDR progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder
berisi progestogen di sekeliling batangnya.
Walaupun telah
digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara kerja AKDR
masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi gerakan dan
kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat
mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB.
Keunggulan
AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), mudah
mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih murah
dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih
murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda
dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR
progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid.
Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat
ini harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan AKDR, kehamilan
ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur,
vagina kering, sakit kepala, mual dan jerawat.
8. Sterilisasi
Sterilisasi
adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria
(vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar,
meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran
tuba falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.
Keuntungan
sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan kontrasepsi
selamanya. Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa dibatalkan),
tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan operasi
mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif.
Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan
bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.
Jadi yang mana yang bagus...????
BalasHapuswslamm,
Hapussmuax bgus,,tp perlu d ingat dlam pmakaian dlm jangka pnjg akn membrkan efek samping.mungkn lebh baikx milih yg makai kondom sj meski agak ribet krna dlm pmakaian sekali sj tp efekx lebh sdkt dbandg alt kontraspsi yg lain.